Mari tunjukkan bahwa kita adalah ummat terbaik.

Sunday, 11 November 2012

JILBABMU….PESONAMU..!!

12:06 Posted by Izzatul Islam FMIPA UI , , No comments



“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kalian pakaian untuk menutupi aurat kalian dan pakaian yang indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang terbaik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Al A’raf: 26)

Ya.. Allah telah menurunkan pakaian untuk kita. Kita memakainya untuk menutup aurat dan memperindah penampilan. Tetapi pakaian taqwa itulah yang terbaik. Taqwa adalah pakaian kesiapan, maksudnya kesiapan untuk bersedia dan bersegera mentaati segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya.

Artinya begitu ada panggilan sayang dari Allah untuk melakukan sesuatu, kitalah yang terdepan, dan kalau ada seruan dari Allah untuk meninggalkan sesuatu kitalah yang tercepat. Jadi? Mari kita praktekan berpakaian taqwa

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri orang-isteri orang mu’min, hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karenanya mereka tidak diganggu. Dan adalah Allah, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al Ahzab 59)

Jilbab! Pakaian taqwa adalah wujud identitas seorang muslimah..” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karenanya mereka tidak diganggu…” ibaratnya kalau mau disebut WNI harus punya KTP, kalau mau disebut muslimah ya..identitasnya jilbab..

Kalau identitanya sudah jelas, hanya orang bodoh atau nekat yang berani ganggu, ibaratnya lagi kalo ada yang berani sama WNI.. Kedubes bahkan presiden akan turun tangan. Begitu juga yang berani ganggu muslimah berjilbab.. Masih ingat perang yang terjadi pada zaman Rosululloh karena seorang muslimah diganggu disebuah pasar?


Banyak ukhti muslimah yang beralasan belum merasa terpanggil untuk berjilbab, merasa akan merusak citra jilbab jika ia memakai jilbab karena akhlaknya belum baik, atau ada juga yang merasa belum mendapat ‘hidayah’.

Padahal ukhti muslimah tersayang….hanya butuh satu modal dasar, modal agung yaitu semangat untuk memuliakan agama Allah. Menurut Allah hidayah itu datang dengan upaya keras untuk mencarinya.

Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam mencari keridhaan Kami. Sungguh akan Kami tunjukan pada mereka jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah membersamai orang-orang yang berbuat baik.” (Al Ankabut 69)

Jadi, proses menjadi muslimah yang shalihah bukan dengan menunggu akhlaq menjadi baik baru kemudian berjilbab. Kalau kita sudah bisa dan mampu berjilbab, lakukanlah… maka kemudian Allah akan memberi jalan dan menolong untuk memperbaiki akhlaq, memperindah perangai, dn menghapus segala kekhawatiran.

…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah apa-apa yang ada pada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada di dalam diri-diri mereka….” (Ar Ra’d 11)

Jadi kenapa mesti cemas? Takut? Khawatir? Minder? Karena cemas, khawatir, minder, takut adalah cara syaithan untuk menghalangi manusia dari ketaatannya. Takut tidak dapat kerja? Cemas akan komentar orang lain dll merupakan kerjaannya syaithan.

“Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh bagi kalian, maka jadikanlah ia sebagai musuh kalian. Karena sesungguhnya syaithan itu mengajhak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Fathir 6)

“Syaithan menjanjikan untuk kalian kefaqiran dan menyuruh kalian berlaku keji. Sedangkan Allah menjanjikan untuk kalian ampunan dari sisiNya dan karunia. Allah Maha Luas karuniaNya, lagi Maha Mengetahui.” (Al Baqarah 268)

Nah… kalau sudah memutuskan untuk memenuhi panggilan Allah… sekarang waktunya mempelajari gaya berpakaian yang memang disukai Allah….
1.    Menutup dan Melindungi Seluruh Tubuh, Selain yang Dikecualikan.
Hai Asma’, sesungguhnya wanita apabila telah sampai tanda kedewasaannya (haidh), tidak boleh terlihat bagian tubuhnya kecuali ini dan ini—beliau mengisyaratkan muka dan telapak tangan—“ (HR Abu Dawud, AlBani meng-hasan-kannya)

2.    Bukan Tabaruj
Semakin tebal make up seseorang kata ustadz Abdullah Sunono, pasti semakin tipis aktivitasnya. Misalnya, jadi sulit berwudhu?? Emangnya kuat menahan hadast sejak habis subuh sampai menjelang maghrib?? Kan jadi sulit dikit-dikit hapus, sebentar-sebentar rias..
“…Dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah dahulu…” (Al Ahzab 33)
Menor, berlebihan, boros, artificial dan fisis semata itulah yang tidak diinginkan Allah melekat pada kalangan mukminat. Allah ingin agar mereka cantik, mulia dan mempesona dengan dandanan iman, cantik karena akhlaqnya, mulia dan mempesona karena amalnya.

3.        Tidak Tipis/Transparan
“ Akan muncul di akhir ummatKu, wanita-wanita yang berpakaian namun pada hakikatnya telanjang. Di atas kepala mereka terdapat sesuatu penaka punuk unta. Mereka tidak akan memasuki surga, dan tidak juga akan mencium aroma surga. Padahal bau surga itu dapat dicium dari jarak sekian dan sekian. “ (HR Muslim)
Al Imam Ibnu ‘Abdil  Barr menjelaskan, bahwa yang dimaksud berpakaian tetapi telanjang adalah wanita-wanita yang mengenakan pakaian tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, belum menutup tubuh yang sebenarnya.

4.        Menutupi dada.
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri orang-isteri orang mu’min, hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karenanya mereka tidak diganggu. Dan adalah Allah, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al Ahzab 59)

Naah, Jilbab yang dimaksud adalah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.

5.        Kainnya longgar, tidak sempit, tidak ketat.
Hendaknya pakaian muslimah adalah pakaian yang nyaman dan juga tidak ketat sehingga ‘membentuk tubuh’. Biarlah pemuda kesayangan Rosululloh; Usamah bin Zaid menceritakan sesuatu kepada kita..
“Rosululloh SAW memberiku pakaian qibthiyah (gaya mesir) yang tebal, hadiah dari Dihyah Al Kalbiy. Pakaian itu aku kenakan pada isteriku. Maka suatu ketika beliau SAW bersabda: “mengapa engkau tak pernah memakai baju mesir itu? Aku pun menjawab, “baju itu saya pakaikan pada isteri saya.” Beliau lalu bersabda, “perintahkanlah isterimu agar mengenakan baju lain di bagian dalamnya. Aku khawatir pakaian mesir itu masih menggambarkan bentuk tulangnya.”


 Lanjut lagi ya…
Be your Self!
Pake jilbab bukan berarti terjebak pada persepsi yang dibuat orang-orang; muslimah berjilbab harus halus, lembut feminim, tidak pantas begini, tidak boleh begitu….
Islam tidak menghapus karakter-karakter khas dari pribadi pemeluknya yang tidak bertentangan dengan aqidah. Islam justru membingkainya menjadi kemulian karakter yang menyejarah. Masih ingat kan… beda bangetnya karakter Umar ibn Khatab dan Abu Bakar As Shidiq.. manja dan cerianya Aisyah ra. Atau begitu dewasa dan keibuannya Khadijah binti khuwailid ra.  Dan banyak contoh lainnya.. so… tetap mempesona dengan menjadi dirimu sendiri!!!

Referensi :
1.     Agar Bidadari Cemburu, Salim A. Fillah dalam dalam Materi Tarbiyah Super Keren SMA N 14 Jkt (2008).
2.     Tim divisi mentoring perekrutan dan pengembangan, Silabus Mentoring (2012)


0 komentar:

Post a Comment