Oleh: Akbar Afif Iskandar (Staf Med-C,
Matematika 2011)
Tidak terasa kita sudah
merasakan hawa dari PEMIRA alias Pemilihan Raya, nah, omong – omong tentang
PEMIRA berarti lekat banget dong hubungannya dengan pemimpin, nah disini saya
mau menulis tentang pentingnya kepemimpinan dimata Islam.
Rasulullah berwasiat kepada
para sahabat yang berbunyi “ Kami berwasiat kepada kalian bertaqwalah kepada
Allah, lalu dengarkanlah pemimpin kalian dan taatilah ia walaupun ia seorang
budah habasyah (Ethiopia), siapa yang hidup setelah aku meninggal, mereka akan
melihat pertentangan yang amat banyak, dan bagi kalian aku tinggalkan sunnahku
dan sunnah – sunnah khalifah – khalifah setelahku dan berpegangteguhlah pada
dia dan gigitlah dengan gigi geraham”, di masa Rasul betapa pentingnya pemimpin itu, Rasulullah tidak pernah main –
main dalam urusan kepemimpinan, bahkan para sahabat sampai menunda pemakaman
Rasulullah 3 hari karena sulitnya mencari khalifah setelahnya, bayangkan, di dalam Islam salah satu yang harus didahulukan adalah
memakamkan mayit, apalagi mayit seorang Rasul, tapi mereka (para sahabat)
paling tahu tentang contoh Rasulullah bahwa lebih penting memilih pemimpin
daripada menguburkan mayit, Subhanallah.
Sahabat Fillah, sejatinya tiap – tiap pribadi muslim
adalah seorang pemimpin
"
Abdullah Ibn Umar berkata bahwa rasulullah SAW telah bersabda "kalian
semua adalah pemeimpin (pemelihara) dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya
seorang pemimpin akan ditanya tentang rakyat yang dipimpinnya, suami pemimpin
keluarganya dan akan ditanya tentang keluarga yang dipimpinya, isteri
memelihara rumah suami dan anak-anaknya dan akan ditanya akan hal yang
dipimpinya, seorang hamba (buruh) memelihara harta milik majikanya dan akan
ditanya tentang pemeliharaanya, camkanlah bahwa kalian semua pemimpin dan akan
dituntut (dimintai pertanggung jawaban) tentang hal-hal yang dipimpinnya".
(Hadith
riwayat Imam Bukhori)
Hadith diatas menjelaskan bahwa semua orang adalah pemimpin (pemelihara)
dan akan dimintai pertanggung jawaban terhadap kepemimpinanya, baik pemimpin
Negara, pemimpin keluarga, ibu rumah tangga, dan siapa saja yang memiliki
tanggung jawab termasuk memimpin dirinya sendiri, semua akan dimintai
pertanggung jawaban diakhirat kelak.
Dalam Islam, seorang pemimpin
bukanlah seorang yang mempunyai kekuasaan untuk menindas orang – orang
dibawahnya, melainkan adalah pelayan bagi umatnya, kita lihat saja bagaimana
seorang Umar Bin Khattab yang tiap malam mengelilingi kota hanya untuk
memeriksa apakah rakyatnya sudah mendapatkan makan atau belum, Subhanallah.
Dalam Al-Quran Allah berfirman yang berbunyi :
Artinya : Rendahkanlah sikapmu terhadap pengikutmu dan kaum mukminin (Al-Syuara'
: 215).
Agar kita memiliki pemimpin yang adil yang bisa menjaga dan mengayomi
kita, maka pemimpin haruslah orang yang dapat kita percaya dan mempunyai
kapabilitas serta loyalitas terhadap kita. Jika semua itu ada pada diri
seseorang diantara kita maka tak salah jika kita memilihnya sebagai pemimpin
kita.
Maka dari itu, semoga kita
nantinya akan mendapatkan pemimpin – pemimpin yang ideal baik di BPM, BEM, MII,
HMD ataupun BSOF, mari kita patuhi pemimpin kita, karena amanah tidak pernah
jatuh kepada orang yang salah.
Wallahu a'lam bi
al-sawab
0 komentar:
Post a Comment