Oleh Muhammad Adwiyadinul Haq (KaDept. Brigizz MII 21,
Matematika 2010)
Dialah pemimpin yang dekat dengan
rakyatnya. Presiden yang tidak tinggal di Istana Negara, melainkan tinggal di
rumah kontrakannya, sama seperti rakyatnya. Dia mempermudah jalan bagi rakyat
yang ingin menemuinya, walau hanya sekedar untuk curhat. Mendengarkan
suara-suara yang tidak terdengar dan Menghilangkat sekat-sekat yang tidak
terlihat. Tanpa takut, dia membuka hari
pengumumannya sebagai presiden dengan berpidato secara langsung di depan
rakyatnya. Dia juga menginstruksikan kepada pimpinan pengawal presiden untuk
mengurangi personel saat berpergian menjaganya,
mengantisipasi macetnya jalan ketika dia lewat. Pasar pun seakan tidak
terusik ketika dilaluinya.
Dialah
pemimpin yang sederhana. Seorang anak petani yang menjadi presiden. Walau
begitu, sudah sekitar tiga bulan dia tidak menerima gajinya sebagai presiden.
Dia membayar uang sewa kontrakannya dan kebutuhan hidup lainnya dengan uangnya
sendiri. Dia juga melarang orang-orang memasang fotonya sebagai presiden di
kantor-kantor pemerintahan atau di tempat-tempat lainnya.
Dialah
pemimpin yang berpengaruh. Dia berhasil mengontrol situasi yang tidak
terkendali pada pemerintahan sebelumnya. Dia mengejutkan negaranya dan dunia
dengan keberhasilannya mengambil alih kekuasaan legislatif dan eksekutif secara
penuh dari rezim sebelumnya. Dia memecat jendral dan menteri yang
menyalahgunakan wewenangnya. Dia membersihkan pemerintahan negaranya dan
membentuk pemerintahan baru yang sesuai dengan visinya. Dia juga meluncurkan
program-program perubahan, yaitu mengubah negerinya yang kotor penuh sampah
menjadi negeri yang bersih.
Dialah
pemimpin yang berani dan tegas. Dia berani membela suatu kebenaran, walau
ditentang banyak pihak. Dia dengan tegas menyatakan sikapnya dalam pertemuan
tingkat tinggi antarnegara, Gerakan Non-Blok salah satunya. Keyakinannya bahwa
Allah adalah sebaik-baiknya penjaga membuatnya tidak takut pada apa pun selain
Allah SWT.
Dialah
pemimpin yang taat, taat pada Pencipta-Nya. Walau dengan kesibukannya yang luar
biasa, sholat lima waktu berjamaa’ah di masjid hampir tidak pernah dia
lewatkan. Bahkan dalam sebuah surat kabar, didapati dia sering menjadi imam di
masjid. Ternyata, penyebabnya bukan karena
dia seorang presiden, melainkan karena dia Hafal Al-Qur’an 30 Juz. Dia juga
mengedepankan toleransi dan mengubur jauh-jauh perbedaan. Tanpa ragu, dia mengangkat seorang yang
berbeda agama dengannya menjadi wakil presiden.
Dialah
pemimpin sejati, DR. Mohammad Moursi, Presiden Mesir yang baru. Pusat Riset
Opini Publik (Bashira) mengadakan jajak pendapat kedua terhadap kinerja
presiden Moursi setelah 80 hari masa jabtannya. Hasilnya, publik yang puas
terhadap kinerja Mursi sebanyak 79%. Sisanya yang tidak puas 13%, dan 8%
menyatakan ragu-ragu. Dukungan ini sudah melebihi raihan suaranya di Pemilu
kemarin.
Semoga kita
bisa mengambil teladan dari beliau…
0 komentar:
Post a Comment