Mari tunjukkan bahwa kita adalah ummat terbaik.

Sunday, 31 March 2013

UTS, Sejenak Kita Bercermin

04:13 Posted by Izzatul Islam FMIPA UI No comments


Bismillahirrahmanirrahim…

Alhamdulillah, waktu membawa kita menuju titik tengah semester genap. Saat ini akan tiba masa ujian tengah semester (UTS) yang sedang dinanti oleh mahasiswa Universitas Indonesia, lebih khusus mahasiswa Fakultas MIPA. :D

Sobat yang dirahmati  Allah, sebagai seorang mahasiswa, ujian demi ujian akan kita alami dalam rangka mempersipakan diri mengahadapi masa depan nanti. Ibarat perguruan silat, di kampus inilah yang menjadi tempat penempaan kita. Tempat dimana kita akan dilatih jurus-jurus yang dengannya nanti diharapkan kita akan mampu menghadapi situasi yang lebih riil dalam kehidupan bermasyarakat.


Jangan takut, Ujian tengah semester ini sejatinya adalah suatu simulasi. Hanya sebuah ujian yang terlalu kecil untuk ditakuti. Namun, bukanlah suatu hal untuk diremehkan. Ingat teman, ketika kita berada dalam perkuliahan, cobalah sejenak kita refleksi diri. Apakah niat kita dalam menuntut ilmu kali ini sudah sesuai dengan proses yang kita jalani? Niat dan proses adalah dua hal yang sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan kita capai nantinya. J

Kawan, dalam menjalani setiap ujian, tentu kita mengharapkan hasil yang baik bukan? Nah, apakah kita sudah terlalu puas dengan hasil angka-angka yang nantinya menghiasi nilai SIAK NG kita? ataukah bagaimana? Tentu masing-masing orang punya pendapat.

Melalui tulisan ini saya ingin sedikit menyampaikan apa yang dikatakan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:


Artinya:
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al Mujadillah ayat 11)

Ayat di atas menerangkan bahwa Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu. Jadi, sudah jelas bahwa ilmu itu memiliki tingkatan yang istimewa. Mungkin selama ini kita berada dalam paradigma sempit bahwa kuliah itu hanya untuk mengharapkan nilai yang baik, lulus, dan mendapatkan ijazah. Namun, lebih dari itu. Ilmu lebih utama daripada hanya sekedar nilai.

Kawan, mari kita coba jadikan momen UTS ini sebagai cerminan untuk diri kita. Sejauh mana kita serius dalam menjalankan amanah kita sebagai seorang mahasiswa yang notabane tidak banyak jika dibandingkan dengan seluruh penduduk Indonesia. Mari kita syukuri nikmat, yang menjadikan kita sebagai seorang mahasiswa di kampus MIPA UI ini. Nilai-nilai yang terukir nanti haruslah menjadi nilai yang benar-benar halal, hasil perjuangan kita semata. Karena hidup adalah perjuangan, maka perjuangkanlah ini dengan sebaik-baiknya J

Satu hal yang pasti, kejujuran adalah nilai yang mahal. Itulah makna nilai UTS yang sebenarnya. UTS itu adalah cermin, refleksi bagi kita dengan perjuangan yang kita lakukan. Mencoba menguji jurus-jurus yang sudah diajarkan oleh dosen-dosen kita dengan harapan jurus-jurus tersebut akan berguna di masa depan nanti. Mahasiswa MIPA itu calon saintis, yang senantiasa berpikir kritis, optimis, dan tidak apatis terhadap kondisi alam sekitarnya.  Dengan segenap kemampuan, dan diawali dengan Bismillah dan doa, Insya Allah… Insya Allah akan selalu ada jalan.. gUe pasTi biSA…. Allahu Akbar…
 Sebelum ujian, boleh mengucapkan doa berikut: :D
Artinya : Yaa Allah Tambahkanlah ilmuku dan Berikanlah aku pemahaman, Yaa Tuhanku Permudahlah dan Jangan Engkau persulit, dan Tuhanku sempurnakanlah (ilmuku) dengan kebaikan.

  
Selamat UTS, kawan… semoga dimudahkan dalam setiap persoalan yang  dihadapi.. inilah tantangan… berhusnudzan dengan segala apa yang terjadi.. J


Depok, 31 Maret 2013, 19 Jumadil Awwal 1434 H
Salam semangat.
Achmad Prayogi, 
Ketua LD Musholla ‘Izzatu Islam 22
-Sahabat Bermanfaat-



Tuesday, 19 March 2013

Pendaftaran Pengajar TPA An-Nur

01:45 Posted by Izzatul Islam FMIPA UI No comments


Assalamualaikum wr.wb.
Halo sobat yang disayang Allah swt. (aamiiin)

Inget hadits ini?
"sebaik-baiknya kamu adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya" (HR. Bukhori)

Nah, pastinya kita selalu berlomba-lomba dalam kebaikan dong ya.
So, MII 2.2 khususnya dari departemen Ummah Center (UC) membuka peluang nih bagi temen-temen yang punya waktu luang di sore hari dan ingin diisi dengan kegiatan yang bermanfaat!

yaitu menjadi Pengajar TPA An-Nur

selain dapet pengalaman, ngajar TPA juga buat investasi kita diakhirat loh sobat :)
itung-itung sebagai amal jariyah kita yang terus mengalir.

yuks, mungkin yang stress dengan kegiatan dikampus bisa me-refresh otak dengan ketemu adik-adik kecil yang imut-imut dan lucu-lucu.

Waktunya kamu yang pilih kok.
 Hari Senin sampai Jumat pukul 14.00 - 17.00 WIB
Tempatnya di Jl. H. M. Nalim No. 12 RT.12 RW.08, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan

Daftarkan diri kamu segera menjadi Pengajar TPA An-Nur!
dengan cara ketik Nama_Jurusan/Angkatan_No.Hp_Pilihan Hari
kirim ke 085716505154.

Kami juga akan mengapresiasi dengan memberikan sertifikat di akhir semester.

Tunggu apa lagi, kami selalu terbuka untukmu! (:
Ummah Center MII 2.2
# Dekat dan Melayani

Wednesday, 6 March 2013

Kajian Tafsir #1

20:09 Posted by Izzatul Islam FMIPA UI No comments
Assalamualaykum wr. wb

Apakabar sobat? Semoga senantiasa dalam lidungan Allah swt.

Kemarin, hari Selasa tanggal 5 Maret 2013 Kajian 6 Kitab  dari Salam UI diadakan di Gedung Serbaguna BSM FMIPA UI.
Seperti yang telah dipublish sebelumnya, Kajian rutin yang bertempat di FMIPA ini mengupas mengenai Kajian Tafsir Alquran.

Event perdana ini dibawakan oleh Ust. Nandar Sunandar, Lc, M.Sc sebagai narasumber dan Ahmad Yanis Audi (Fisika 2012) sebagai MC. Acara dimulai pukul 16.22 dengan pembacaan tilawah oleh Zul Haji (Fisika 2011)

Berikut resume kajian yang ditulis oleh Titin Ariyani (Kimia 2010)

Pengantar Ilmu Tafsir


Di awal sesi, MC memperkenalkan narasumber dan memberikan satu inspirasi dari sosok Ustadz Nandar Sunandar, yaitu moto hidup beliau, bahwa “Hidup adalah penghambaan diri kepada Allah swt (: ” (tadabur Adz Dzariyat : 56) 

Pada kesempatan ini, materi yang disampaikan tidak langsung masuk ke pembahasan tafsir. Untuk sesi ke depannya, akan dibahas tafsir surah-surah pada juz 30, dari An Naba sampai An Nas. Di awal sesi, narasumber menanyakan “siapa yang sudah hafal juz 30? Atau bahkan 30 juz? (:” 

Materi yang dibahas kali ini adalah pengantar ilmu tafsir. 


Definisi Tafsir Al Quran
Tafsir (fassara, yufassiru, tafsiiran) , Al Fusru yang memiliki arti menjelaskan dan menyingkap sesuatu. Tafsir menurut istilah adalah ilmu untuk memahami kitab Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, menjelaskan makna-maknanya menyimpulkan hikmah dan hukum-hukumnya. (Al Hafidz as Suyuthi dari al-Imam Az Zarkasyi). Ketika kita berbicara mengenai kitab, setidaknya ada 4 kitab yang kita ketahui (Kitab Zabur kepada Nabi Daud as, Kitab Taurat kepada Nabi Musa as, Kitab Injil kepada Nabi Isa as, dan yang terakhir.. Kitab Al Quran yang diturunkan kapada Nabi Muhammad saw). Itu semua adalah kitab yang menjadi pedoman kehidupan manusia, hanya saja kitab sebelumnya hanya berlaku local saja, yaitu untuk kaum Bani Israil. Kenapa disebut Bani Israil? Israil itu sendiri berasal dari bahasa Ibrani, Isra itu artinya hamba, il artinya Tuhan. Jadi Israil itu artinya hamba Tuhan, atau dalam bahasa Arab disebut Abdullah. Kalau kita kaji, Israil itu dinisbahkan kepada Nabi Yakub as. Ketika disebut Bani Israil, maka itu adalah keturunan Nabi Yakub as. 

Nabi Ibrahim memiliki 2 anak, yang pertama adalah Ismail dan yang kedua adalah Ishak. Dari keturunan Nabi Ishak, banyak sekali nabi-nabi utusan Allah. Dan itu semua diperuntukkan kepada Bani Israil. Ada apa dengan Bani Israil? Coba kita lihat di QS Al Baqarah, ketika disuruh menyembelih sapi, mereka tanya menyembelih sapi yang bagaimana. Dijawab sapi yang kekuningan, lalu ditanya lagi sapi yang seperti apa. Lalu dijawab lagi, sapi yang tidak terlalu tua dan terlalu muda. Tidak jua melaksanakan, selalu bertanya dan bertanya. 

Kembali ke topik Al Kitab, ilmu tafsir yang dijelaskan di sini adalah ilmu untuk memahami kitab Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, Al Quran. 

Sebagaimana yang kita ketahui, Al Quran yang terdiri dari 30 juz, 114 surat, dengan jumlah huruf mencapai lebih dari satu juta, itu sangat penuh hikmah dan hukum-hukum di dalamnya. Oleh karena itu, memahaminya adalah hal mutlak karena itulah pedoman hidup kita. 

Urgensi Memahami Tafsir Al Quran. 
Kita sama-sama tahu bahwa Al Quran adalah pedoman dengan bahasa Arab. 

“Sesungguhnya Kami menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab” 

Kalau kita menuliskan Al Quran dengan huruf latin, berarti itu bukan Al Quran. Kitab pedoman ini memuat dasar-dasar aqidah (Al Iman billah, Al Iman bilmalaikati, al imanu bil kutubihi, Al Imanu bil Yaumil Akhir, Al Imani bil Qadha wal Qadr). Inilah yang disebut sebagai rukun Iman. Kemudian, Al Quran juga memuat kaidah syariah, misal hukum (pidana, perdata, pernikahan,dll), serta asas-asas perilaku (muamalah) seorang muslim (misal akhlak sesama muslim, terhadap orang tua, tetangga, dll). Namun Allah tidak memberikan perincian-perincian mengenai itu secara eksplisit, namun terkandung dalam ayatnya yang menyimpan makna. Misalnya pada Surah Al Asr, yang hanya tiga ayat, ternyata menyimpan makna sebegitu dalam dan luas. Bahkan dikatakan Andai Allah tidak menurunkan AL Quran selain Surah Al Asr, maka cukuplah itu untuk manusia karena di situ menyimpan pesan beriman, beramal shalih, saling menasihati dalam kebaikan dan menetapi dalam kesabaran. Artinya banyak sekali ayat Al Quran yang pendek, namun maknanya luas. Oleh karena itu, kita perlu memahami tafsir Al Quran. 

Tafsir dalam Sejarah 
Tafsir sudah dikenal sejak masa Rasulullah. Pada masa itu, banyak sahabat yang ahli dalam bidang tafsir. Mereka memang memiliki bahasa ibu Arab, sehingga mudah mencerna ayat-ayat yang turun. Ada para sahabat ahli tafsir (Abu Bakar Shiddiq, Umar, Ustman, Ali, Ibn Mas’ud, ibn Abbas, Ubai ibn Ka’ab, Zaid ibn Tsabit, Abu Musa al Asy’ari, Abdullah ibn Zubair), mereka adalah orang pilihan. Allah meridhoi mereka dan mereka ridho kepada-Nya. Mereka bukan sekadar ahli tafsir, namun juga ahli fiqih, bahkan sebagian merupakan ahli seni dan sastra. 

Ada 3 referensi para sahabat dalam menafsirkan Al Quran : 
Dari Al Quran, Sunnah, juga ijtihad. 

Pada masa sahabat, ada 3 kota yang menjadi 
  1. Mekah – (Madrasah ibn Abbas) , mendapatkan doa special dari Rasulullah. “Ya Allah, berikanlah atau karuniakan kepada Ibn Abbas kepahaman dalam agama, dan ajarkan kepada dirinya takwil/tafsir”. Dengan doa itu, Ibn Abbas menjadi pakar dalam bidang tafsir, dan muncullah Tafsir ibn Abbas yang dikumpulkan oleh para tabi’in dari Ibn Abba situ sendiri. 
  2. Madinah – (Madrasah Ubai ibn Ka’ab) 
  3. Irak – (Madrasah ibn Mas’ud), sahabat Rasulullah yang memiliki nama Abdullah ibn Mas’ud dengan banyak keistimewaan 
Mufassir Mekah : Mujahid ibn Jabir, Atha ibn Abi Tabah, Ikrimah, dll. 
Mufassir Madinah L Muhammad ibn Ka’ab, Abu Al Aliyah, Zaid ibn Aslam, dll. 
Mufassir Irak : Al Hasan Al Basri, Masruq ibn Al Aida, Murrah al Hamdani,dll 

Bentuk Tafsir Al Quran 

1. Tafsir bil Matsur : menafsirkan Al Quran berdasarkan kutipan-kutipan shahih, yaitu menafsirkan Al Quran dengan Al Quran karena ia berfungsi sebagai penjelas Kitabullah, dengan perkataan sahabat karena merekalah yang dianggap mengetahui kitabullah, dan dari para tabi’in. 

Contoh : Ibn Jarir At Thabari, Tafsir Ibn Katsir. 

2. Tafsir bir Ra’yi : tafsir yang menggunakan ijtihad seorang mufassir dengan bantuan ilmu bahasa Arab, ilmu qiro’ah, ilmu Al Quran, ilmu hadits, ushul fiqh, asbab an Nuzul, dan ilmu lain. Mereka harus menguasai semua ilmu tersebut untuk menafsirkan Al Quran. 

Contoh : Tafsir Fakhrur Razi, Tafsir Abu Su’ud, Tafsir fii Dzilalil Quran (Sayyid Qutb). 

Metode Tafsir 

Ada 4 macam metode : 

1. Metode Tahlili 
Ialah metode tafsir yang berusaha menjelaskan Al Quran dengan menguasai berbagai sisinya dan menjelaskan apa yang dimaksudkan oleh Al Quran, misalnya sastra dan makna bahasanya. 

2. Metode Ijmali 
Ialah metode yang berusaha menjelaskan Al Quran secara singkat dan global, dengan menjelaskan makna yang dimaksud tiap kalimat dengan bahasa yang ringkas. 

3. Metode Muqaran 

4. Metode Madhu’I (Tematik) 

5. Mengumpulkan ayat Al Quran yang mempunyai tujuan yang satu, sama-sama membahas topic tertentu dan mengurutkannya sesuai dengan masa turunnya, selaras dengan asbabun nuzulnya, kemudian memperhatikannya dengan penjelasan-penjelasan dan keterangan-keterangan dari ayat lain. 

Biografi Singkat Ibn Katsir 

Abu Fida Imaduddin Ismail ibn Umar bin Katsir al Qurasyi al Bushrawi ad Dimasyqi. Lahir pada tahun 701 Hijriyah di Kota Bashra, negeri Syam. Usia 4 tahun, ayahnya wafat kemudian beliau diasuh oleh pamannya. Tahun 706 H beliau menetap di Damaskus. Beliau menimba ilmu di Damaskus gurunya ibn Asyakir ibn Sairazi, ishaq ibn Yahya, Adz Dzahabi ibn Taimiyah, dll. Beliau wafat tahun 774 H di Damaskus. 

Diceritakan dalam sejarah, beliau ingin dimakamkan berdampingan dengan Ibn Taimiyah. Ibn Taimiyah adalah ulama besar yang menghasilkan kurang lebih 500 karya/buku. Bahkan ada cerita suatu hari saat beliau sakit, dokter yang memeriksa beliau merekomendasikan untuk istirahat total. Tapi yang beliau lakukan adalah membaca. Kata dokter, “wahai Tuan, anda itu sedang sakit keras. Jangan banyak berfikirlah, istirahat”. Beliau menjawab “justru dengan membaca, saya merasa nyaman. Istirahat saya adalah membaca”. 

Prestasi keilmuan Ibn Katsir 
  • Ahli Tafsir ternama à Tafsir Ibn Katsir yang masih digunakan hingga saat ini. Banyak sekali pahala yang mengalir, masyaAllah (: 
  • Ahli Hadits à beliau pernah menyusun buku di bidang hadits lagi kuat hafalannya. 
  • Sejarawan à pernah menulis buku sejarah tentag masa Rasulullah hingga hari akhir. 
  • Ahli Fiqh à bukan sekadar bisa 
Karya menumental Ibn Katsir 
  • Tafsir Al Quranal Adzim 
  • Al Bidayah wal Nihayah 
  • Jami’ al Masanid 
  • Ikhtisar ‘ulum al haits 
  • Risalah fii al Jihad 
  • Al Kawakib Ad Darari 
  • dll 
Keistimewaan 
  • Menafsirkan Al Quran dengan Al Quran 
  • Memaparkan ayat-ayat yang bersesuaian maknanya 
  • Menafsirkan ayat dengan hadits marfu’ 
  • Menafsirkan al Qur’an dengan atsar Sahabat 
Kesaksian Para Ulama 
  • ­Ibn Katsir adalah seorang mufti, muhaddits, alim, ahli fiqh, ahli tafsir (Ad Dzahabi) 
  • Ibn Katsir adalah seorang yang disibukan dengan hadits


Pertanyaan : 
  1. Di Surah Al Ahzab : 29 ada perintah jilbab. Maksud kata menutup wajah itu seperti apa? 

Jawab : Jilbab adalah penutup kepala, dada, dan wajah. Di sana ada perbedaan pendapat di kalangan ulama berkaitan dengan penafsiran ayat tersebut. Ada sebagian yang menafsirkan jilbab adalah kain yang menutup dari kepala hingga lutut (kecuali mata). Ini berkaitan dengan hadits Rasulullah yang lain yang menjelaskannya. Dari sini muncul perbedaan di kalangan sahabat sendiri. Ditafsirkan selain wajah dan telapak tangan, dan sebagian menafsirkan seluruhnya kecuali mata. Masing-masing pendapat tersebut memiliki landasan yang kuat.

----
Kajian selesai pukul 18.03 WIB

Untuk livetweetnya bisa lihat di --> http://t.co/8tG1KC2xrs

Sampai jumpa di Kajian Tafsir #2 ya :)

Sunday, 3 March 2013

Saudaraku! Masihkah dikau berkomitmen pada Alquran

06:24 Posted by Izzatul Islam FMIPA UI No comments
Assalaamualaikum warohmatullahi wabarookaatuhu

Mengapa kita masih sering menunda untuk mengaji?
Nanti, besok, atau kalau sempat. Padahal kita semua paham bahwa Allah tidak pernah menunda nikmat yang diberikannya mulai dari tingkat sel- hidup sampai penataan alam semesta. 
photo source
Mungkin sebagian dari kita terlena dengan rayuan dunia sehingga menyebabkan akalnya tak menyadari bahwa Allah pemilik cinta sejati nan abadi. Oleh karena Allah mencintai kita, Allah memberikan kita manual book agar selama hidup ini kita tetap setia pada cintaNYA dan tidak mengkhianati cinta di antara kita dan diriNYA.
Seberapa penting arti cinta?
setiap diri tahu cinta itu melindungi, membahagiakan, dan menenangkan hati seseorang yang dicinta. Kapanpun dan dimanapun kita membutuhkan cintaNYA supaya jiwa kita tentram dan mampu menjadi berkas cahaya harapan bagi dunia yang sudah semakin tua dan lemah. Tentunya hanya dengan kembali pada Alquran kita akan tetap tersadar untuk mempertahankan keutuhan dan kesempurnaan cinta kita padaNYA.

Hahaha…berteori itu mudah, kenyataannya terkadang kita masih mengatasnamakan cinta yang terlumuri dengan nafsu dan hasrat kotor. Ya tentu saja kita masih ada kemungkinan untuk tersesat meskipun kita rajin membaca Alquran. Itu karena kita tidak memahami artinya sehingga jarang di antara kita yang merenungi dan sungguh-sungguh mempraktekkan prinsip yang terkandung di dalamnya.
Sstststststst…..Tau gak!
Cuma membacanya saja sudah dinilai sebagai ibadah, tapi jangan puas dulu sebab hanya membaca saja tidak cukup membangkitkan semangat kita untuk menjadi manusia muslim produktif dan inovatif.
Jadi begini saudaraku!
Karena membaca, mengolah data, menganalisis, dan menyimpulkan adalah pekerjaan kita sehari-hari sebagai masyarakat ilmiah, maka kita juga harus mau mengupas tuntas isi kandungan alquran.
Tujuannya apa?
Ya tentu saja untuk menguatkan stamina dan gairah cinta kita padaNYA yang diimplementasikan dalam ibadah dan semangat melangkah mencari ridhoNYA. Selain itu, di masyarakat kita banyak beredar pemahaman islam yang tidak ilmiah. Apa kita ma uterus-menerus membeo dan membebek “wek..wek..wek” alias ikut-ikutan dengan pemahaman islam palsu.

Pokoknya yakin deh, bahwa jawaban semua permasalahan agama kita cuma satu yaitu ilmu. Dengan memposisikan diri sebagai penuntut ilmu, Allah pasti mengangkat derajat kita di hadapanNYA dan di hadapan manusia, juga akan mempermudah jalan kita menuju surga. Ya iyalah, dlm sebuah hadist sahih dijelaskan bahwa,
“Keutamaan seorang berilmu atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan pada malam purnama atas semua bintang”.
Sekarang ini di kampus tercinta kita sudah banyak kajian ilmiah keislaman mulai dari tafsir quran, tafsir hadist, fiqh, dan sejarah islam, tinggal bagaimana diri kita menyikapi kesempatan ini.

Udah dulu ya, kalau mau lebih semangat lagi baca saja kumpulan hadist tentang keutamaan orang yang belajar Ilmu. Sampai jumpa pada artikel berikutnya….
Semoga para pembaca terhormat menjadi orang yang selalu bahagia karena Mencintai dan Dicintai Allah.

Allahssalaamualaikum

.: ADM

Friday, 1 March 2013

Kajian 6 Kitab

04:28 Posted by Izzatul Islam FMIPA UI , No comments
Assalamualaykum, Sobat. Mau ngasih tau nih ada yang baru di 2013 :)

Kajian 6 kitab di UI


apa nih?
Yaitu suatu acara kajian yang diadakan oleh Salam UI dan LD se-UI. kegiatan ini dilakukan rutin setiap minggunya di enam fakultas Universitas Indonesia. Kajian ini membahas topik-topik yang berbeda di setiap fakultasnya loh dan bersama narasumber yang insyaaAllah ahli pada bidangnya.
Pesertanya gak hanya dari fakultas yang bersangkutan kok.dari fakultas manapun bisa hadir di kajian mana pun :)


kajian apa aja?
  1. M.Hasan Iqbal Tanthowi Lc, akan mengisi Fiqh setiap hari senin, di Gedung SSMC/perpus lt 3 FISIP.
  2. Mukhlis Nurdin, Lc, akan mengisi kajian Aqidah stiap hari selasa, di Student Center FE.
  3. Nandar Sunandar Lc, Msc, akan mengisi Tafsir Alquran setiap hari selasa, di Ruang Serbaguna BSM FMIPA.
  4. Hafid Hurmat, Lc, akan mengisi kajian Akhlak setiap hari rabu, di mushala BPM FKM.
  5. Kemas Muhammad Hadi, Lc, akan mengisi kajian Hadits setiap hari kamis di gedung H ruang 102 FPsikologi.
  6. Yayat Hidayat, Lc akan mengisi kajian Sirah setiap hari jumat di sekre Gd.B FASILKOM. 

kapan? kapan?
waktu kajian rutin diadakan pukul 16.00-18.00 di setiap harinya

cara daftarnya?
Cara mendaftar : Ketik nama_no pilihan kajian_email_fakultas/umum, kirim ke :
Kajian 1, FISIP: 08999817754 (Eizar Aswad)
Kajian 2, FKM: 085263607398 (Melisa Rahmadini)
Kajian 3, FE: 085693453020 (Amrizal Aufar)
Kajian 4, FMIPA: 085780739246 (Aldi Pratama)
Kajian 5, FPsikologi: 085795069807 (Annissah Kamia)
Kajian 6, Fasilkom: 08567003669 (Muhammad Usamah)

Nah, sobat-sobat yang di rahmati Allah, jangan sampai ketinggalan ya acara yang satu ini.
Di sela-sela kesibukkan menuntut ilmu di kelas, sempatkan juga memperkaya pengetahuan kita tentang Islam  :)

Akan ada sertifikat di setiap kajiannya jika minimal menghadiri 8 kajian setiap semesternya.
Akan dikirim materi notulensi juga setiap kajian ke email peserta yang terdaftar.

SALAM UI 16 dan LDF se-UI