Mari tunjukkan bahwa kita adalah ummat terbaik.

Monday, 19 September 2011

jaZirah 2.1 episode 18 : "Menanti Tsunami Diplomasi PBB untuk Palestina"

21:12 Posted by Izzatul Islam FMIPA UI , No comments

Bagi yang pengen ngulang kajian + doa bersama tadi sore, file dapat diuduh/streaming di:

jaZirah MII 2.1_190911_eps-18_Ust Arya Sandhiyudha - Menanti Tsunami Diplomasi PBB untuk Palestina
http://www.4shared.com/audio/awpT7rit/jaZirah_MII_20_190911_eps-18_U.html

File Presentasi ustadz Arya Sandhiyudha

Menanti Tsunami Diplomasi PBB untuk Palestina - Arya Sandhiyudha
http://www.4shared.com/document/6xhl30oc/Menanti_Tsunami_Diplomasi_PBB_.html 


__________________________________________________________

Notulensi
JaZirah 2.1 - Menanti Tsunami Diplomasi dari PBB untuk Palestina
Oleh: H. Arya Sandhiyudha AS, S.Sos, M.Sc
Masjid Ukhuwwah Islamiyah Universitas Indonesia, Depok, 19 September 2011


Logika Sirah Nabawiyah dalam konteks modern
1. Entity :: Fase Makkah.
2. State :: Fase Madinah :: Melakukan pembersihan terhadap ‘kotoran’ Yahudi
3. Region :: Arab World
4. Control and Denial :: Contestation/clash/dialogue
5. Global power :: Memulai imperium

“Sejarah akan Mengulangi Dirinya, karena Situasi (grammar) akan dinamis berubah tapi logika (logic ) umumnya Tetap” Dan sejarah yang terjadi sekarang di Palestina merupakan pengulangan apa yang pernah terjadi di zaman Rasulullah. Sirah menyiratkan visi besar kenabian: membawa entitas Islam kepada posisi yang paling disegani dunia (Global Power). Berarti ada proses konfrontasi dengan peradaban lain. Inilah proses agar Islam berada dalam posisi tertinggi.

1. Negara Madani, terbentuk saat di Madinah, terlebih karena semakin plural entitas.
Negara  = keamanan + kesejahteraan + keteraturan (Arya Sandhiyudha, 2011)
“Semakin banyak orang jahat dan semakin plural entitas, semakin butuh peran negara.”
Fiqh Negara (Qaradhawi, 1997) : 8 Prinsip Madani
¡  Islam
¡  Internasional
¡  Konstitusional
¡  Musyawarah
¡  Misi Petunjuk
¡  Pelindung
¡  Kemerdekaan
¡  Moral

Dari pendirian Negara Modern Madinah, kita dapat lihat, visi Rasul SAW adalah karena “Kebaikan kerap tidak butuh dicintai, tapi lebih butuh untuk disegani”

2. Ragam pembunuhan terhadap Rasulullah.

A. Konspirasi para komprador
Dimana Quraisy melakukan penawaran kepada Abu Thalib untuk menukarkan Rasulullah dengan Imarah bin Al-Walid, seseorang yang paling gagah dan tampan di Quraisy. Namun, Abu Thalib menolak.

B.Peran Pemimpin mereka
Abu Jahl bin Hisyam sang “fir’aun hadzihil ummah” yang sampai turun tangan dalam memprovokasi untuk membunuh Rasulullah, dan saat Abu Jahl melaksanakan aksinya, ada malaikat yang menyerupai anak Onta yang ingin memakannya. Akhirnya gagal.

C. Peran Prajurit mereka
Saat Nabi sholat di samping Ka’bah, Uqbah bin Mu’ith mencekik lehernya dengan kain, lalu kedua bahu dipegang dan dihempaskan oleh Abu Bakar.

D. Pembunuhan Terencana
Yang dirancang oleh Umar bin Khaththab yang gagal total dengan masuk Islamnya beliau. Ternyata, memang upaya-upaya pembunuhan merupakan sesuatu yang tidak bisa diabaikan. Seperti halnya di Palestina sekarang. Bahkan, upaya pembunuhan di Palestina bukan saja dilakukan oleh prajurit atau orang biasa, melainkan para pemimpin Israel, seperti perdana menteri.


3. Sweet Memory

Bani Qainuqa’
Episode pertama : perang opini. Saat Syas bin Wais mengobarkan fitnah Aus dan Khazraj.
Episode Kedua: pasca perang Badar
Konflik pertama, di negara Madinah. Mereka merupakan para pandai besi dan ahli sepuh dan para penguasa pasar. Qainuqa' adalah yang terkuat alutista & modal. Mereka melanggar perjanjian bersama. Dan memperluas provokasi, penghinaan, hingga menyakiti perempuan di pasar.
• Pemicu perang:
Tabiat aslinya nampak saat pasca perang badar yg membuat negara melemah. Provokasi berulangkali. Termasuk puncaknya saat suatu hari, ada seorang muslimah yang mengunjungi pasar Bani Qainuqa’, kemudian mereka memperdaya sehingga tersingkaplah auratnya. Kaum Muslim pun marah dan membunuh Yahudi tersebut. Kemudian mereka balas membunuh. Dan terjadilah perang. Pelajaran besar dari preseden ini adalah upaya yang keras untuk Kehormatan Kaum Perempuan dan Kedaulatan Entitas. Dengan Menanggulangi Provokasi Opini dan Tindakan Pengkhianatan, & Melemahkan Permufakatan Jahat
• Saat kaum Muslimin mengepung rumah2 dan benteng kaum Yahudi, disanalah terlihat egoism dan kaum Yahudi lain, seperti Bani Quraizhah dan Nazhir. Pengepungan bani Qainuqa' hanya ditonton 2 entitas Yahudi lain. Sekarang terbalik, betapa tidak pedulinya negara2 tetangga Palestina terhadap konflik yang terjadi di sana. Ini seperti egoisme Bani Quraizhah dan Nazhir terhadap Bani Qainuqa’.

Bani Nadzir
Bani Nadzir merupakan pemilik aset Kurma berkualitas. Provokasi mereka dimupai pasca Uhud. Dimulai dari terbunuhnya 2 bani Amir (sekutu Bani Nazhir) oleh Amru bin Umayyah adh-Dhamiri di hari Sabtu. Rasul saw pasca menunaikan sholat di Quba’ datang bersama sahabat (tidak sampai 10 orang; Minta tebusan (diyat). Namun Huyay bin Akhthab merencanakan pelemparan batu dari atas rumah (info dari Muhammad bin Maslamah). Akhirnya pecah perang. Puncaknya, untuk menghancurkan mental mereka, Perkebunan Kurma mereka dibakar oleh Abu Laila al-Mazini & Abdullah bin Salam, mantan rahib Yahudi. Mereka diberi peringatan terakhir. Kali ini Segala Opsi Ditolak, Menyerah atau Mati Kelaparan. Dari sini Rasul & Shahabat bertambah hasil fa'i. Inilah sebuah keniscayaan saat posisi politis kita menguat, maka wajar jika ikhwah makin kaya,
Inilah strateginya, untuk sebuah kehormatan dan keadilan. Mengepung, Meluluhlantakkan Aset Utama, hingga Penegasan Akhir Penaklukan

Bani Quraidzah
Bani Quraidzah menjadi finishing pembersihan Madinah dari 'kotoran' Yahudi.  Ulama2 mengidentifikasi bani ini sebagai yang paling mirip dengan Israel saat ini: mereka yang terusir dari negeri-negeri karna tidak disukai di semua tempat, kemudian bereksodus, kemudian memprovokasi entitas-entitas Yahudi untuk menggalang kekuatan. Maka, pasca perang khandaq, Rasul di’provokasi’ oleh Jibril untuk tetap memanggul senjata, sebagaimana barisan para malaikat, maka Rasul berstatement kepada ummat Islam: "Janganlah kalian shalat 'ashar kecuali telah sampai di tempat bani Quraidzah". Ketika sampai kepada mereka Rasul kemudian bersabda:  “Hei saudara monyet, bukankah Allah telah merendahkan kalian dan telah menimpakan bencana-Nya pada kalian?”. Nibasy bin Qais mengajak negosiasi, Rasul saw. Menolak kecuali Menyerah Total. Hingga akhirnya 700 laki-lakinya dieksekusi, , termasuk Huyay bin Akhthab dan Ka’ab bin Asad. Fa’i yang didapatkan berlimpah.

Zionisme Israel sekarang adalah pembalasan dendam atas luka sejarah mereka. Kita lihat sejarah beberapa dekade ke belakang. Ada sejumlah Kolaborasi Internasional yang digagas Israel:
  • Membeli Inggris dalam perjanjian Balvour utk mengesahkan pendirian Israel di Palestina
  • Zionisme tidak bisa dibatasi hanya di Palestina
  • 21 Agustus 1969, teroris berkebangsaan Australia bernama Dennis Michael Rohan melakukan pembakaran terhadap Masjid Al-Aqsho. mimbar Sholahuddin Al-Ayyubi. Mimbar ini dulu digunakan oleh Sholahuddin untuk Khutbah Jum’at setelah pembebasan Al-Quds.
  • Diplomasi dan Proposal perdamaian bukan Solusi utama Palestina

Happy ending atas ‘muamalah’ kita bersama ketiga bani Yahudi itu, insya Allah nanti berakhir di Palestina.

Analisa Fakta Terkini Diplomasi Palestina oleh Indonesia dan Dunia

Sebenarnya, apa yang diajukan Palestinian Authority (PA) / Otoritas Palestina ? Yaitu keanggotaan Penuh PBB yang diajukan pada tanggal 20 September di Majelis Umum / UN General Assembly (UNGA) ke PBB. Dalam hal ini ‘observer status’ (Peninjau Negara) yaitu ‘non-member entity’ menjadi full member. Contoh, Lebanon tergabung dalam United Nations Security Council (UNSC) dan Qatar tergabung dalam UNGA.  Harus 2/3 dari mayoritas anggota PBB (total 193) dan tidak terkena satupun veto dari negara permanen DK PBB.

Israel akan bersikap seperti apa? Ron Prosor, (Juli) di Rapat DK PBB : “Now is the time for the international community to tell the Palestinian leadership what it refuses to tell its own people... there are no shortcuts to statehood… You cannot bypass the only path to peace….The Palestinians will have to make compromises and make hard choice… They will have to get off the bandwagon of unilateralism and back to the hard work of direct peacemaking.”

Komunitas Internasional akan bersikap seperti apa? Kebijakan Resolusi Majelis Umum PBB No 3379, tahun 1975 menyatakan, bahwa "Zionisme adalah sebentuk rasisme dan diskriminasi rasial.". Dukungan 2/3 mayoritas dari 193 negara di PBB telah ada untuk Palestina. Ron Prosor “that it is impossible for Israel to prevent the Palestinians from reaching the majority they require”. Mereka diantaranya: Liga Arab, Asia-Afrika (Gerakan Non Blok) termasuk Rusia, China, India, Nigeria, Afrika Selatan. Amerika Selatan: Argentina, Bolivia, Brazil,Cili, Ekuador, Guyana, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Eropa: Perancis mendukung, Italy dan Jerman menentang. Negara yang masih di persimpangan mendukung:  Perancis, Gabon, Portugal, Inggris

Tsunami Diplomasi ini bagi Israel akan bernilai sebagai kritik terhadap Kolonialisasi Israel dari komunitas internasional, yang diikuti tekanan terhadap pemukiman semakin meningkat. Pembunuhan terhadap rakyat Palestina kemudian berdampak Perlawanan Internasional. Seruan Boykot, pemutusan hubungan, dan sanksi terhadap Israel semakin bertambah. Opini dan diplomasi internasional berbalik menyerang Israel. Keanggotaan penuh dapat menandatangani perjanjian Internasional.

Dampaknya buat Palestina? Palestina hanya mendapatkan 22% wilayahnya sejak tahun 1967. Dan 78% “hadiah gratis” wilayah yang dicaplok Israel akan mendapat legitimasi Internasional. Maka yang akan membuat Palestina di masa mendatang kesulitan adalah bahwa PBB akan memiliki dalih untuk mengharamkan bangsa Palestina untuk memintanya lagi di kancah dunia (Karena Hukum Internasional melarang Negara Merdeka memperluas wilayah). Israel akan terus menggunakan kebijakan represifnya kepada Palestina. Israel akan bertameng dengan dalih keputusan internasional dalam menghadapi negara tetangganya. Otoritas Palestina sepatutnya Tetap Fokus pada prioritas kerja nasional Palestina, khususnya rekonsiliasi nasional Palestina yang sudah disepakati pada bulan Mei lalu. Tujuannya agar bisa keluar dari krisis internal yang menyebabkan rakyat Palestina hidup dalam ketidak-pastian. Kemudian bersatu padu menghadapi kekejaman Israel, tidak terpecah belah.

Peninjau dari Indonesia dalam upaya diplomasi kali ini adalah Kemenlu RI, DPR-RI yang diwakili oleh: Hayono Isman (Demokrat/ Waka Komisi Luar Negeri), Tantowi Yahya (Golkar/ BKSAP), Luthfi Hasan Ishaaq (PKS/ Kom1/ Anggota Tetap International Parliamentary Union). Kalkulasi BKSAP DPR-RI: 162 negara dari 193 akan mendukung Palestina. Tapi jika AS veto maka batal. Potensi lain: Observer State sbg ‘non-member state’, bisa di MUPBB/ UNGA, tanpa rekomendasi DK PBB/ UNSC.

Indonesia bersikap seperti apa? Amanat Konstitusi: Pembukaan UUD 1945. Roeslan Abdulgani (Menlu RI periode 24 Maret 1956--28 Januari 1957) saat KAA Bandung, 1955 berpidato: "the last chapter in the book of old colonialism, and the one of the blackest and darkest chapter in human history“. Presiden Soekarno boikot Olympic Games, karena Israel dibiarkan berpartisipasi, dan Indonesia menggelar Ganefo (Games for Neo Emerging Forces). Pemutusan hubungan Diplomatik dengan Israel.



_________________________________________________________


PRESS RELEASE
LDK Nasional SALAM UI & Lembaga Dakwah se-UI

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bismillahirrohmanirrahim
Keresahan mengenai kondisi UI dengan tata kelolanya, konflik di Ambon dan daerah lain di Indonesia yang membuat perpecahan, serta isu kemerdekaan dan kemanusiaan yang tak kunjung selesai di Palestina, seharusnya membuat kita lebih berpikir lagi akan makna persatuan, cinta damai, dan hak asasi kemanusiaan.
Menyikapi beberapa isu yang terjadi di atas, kami, Nuansa Islam Mahasiswa Universitas Indonesia (SALAM UI) dan LD se-UI pada dasarnya mendukung perbaikan tata kelola kepemimpinan di UI yang lebih baik lagi (good governance), transparan, dan akuntabel. SALAM UI dan LD se-UI mengajak seluruh civitas akademika Universitas Indonesia untuk bersama – sama mewujudkan UI yang lebih baik dengan memberikan kontribusi nyata. Tidak hanya UI, apa yang terjadi di Indonesia pun seharusnya tak luput dari perhatian kita, kerukunan umat beragama di Indonesia serta beberapa permasalahan lainnya tentunya menjadi hal yang sama-sama ingin kita tuntaskan.
Namun ada satu wilayah yang seharusnya tidak kita lupakan, Palestina. Sebuah wilayah di mana para nabi diturunkan, sebuah wilayah di mana kiblat pertama (al Aqsho) ummat Islam ditetapkan, serta sebuah wilayah di mana ada sebuah masjid yang dimuliakan oleh Allah SWT, al Aqsho. Jika perjuangan kita tidak sampai ke sana dalam bentuk fisik, maka memahami dan mensosialisasikan problematika palestina, serta mendoakannya menjadi sebuah keharusan. Oleh karena itu, SALAM UI dan LD se-UI mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mengambil posisi mendukung negara merdeka Palestina serta menyerukan bersatunya Palestina dengan proposal kemerdekaan yang melibatkan semua pihak
Dalam Pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita mendukung kemerdekaan Palestina dari jajahan Israel dan menjadi bagian dari penghapusan penjajahan di muka bumi ini.
“Israel adalah bab terakhir dari buku kolonialisme kuno dan satu di antara bab yang paling hitam dan paling gelap dalam sejarah manusia.” (Roeslan Abdulgani, Menlu RI dalam KAA Bandung, 1955)
Oleh karena itu, kami, mengajak seluruh civitas akademika UI, khususnya, dan seluruh masyarakat Indonesia, pada umumnya untuk:
  1. Mendukung bersatunya Palestina dengan proposal “Palestina Merdeka” ke PBB
  2. Menolak hak veto AS untuk mencegah negara Palestina yang merdeka
  3. Mengajak masyarakat Indonesia untuk peduli terhadap kemerdekaan Palestina
Cita-cita Palestina adalah perjuangan mengangkat kehormatan bangsa,  bukan hanya cita-cita rakyat Palestina, namun juga  jalan setiap bangsa yang berpihak kepada keadilan, HAM, penegakan hukum dan kemanusiaan. Masalah ini telah habis masa waktunya dan akan menentukan legitimasi tata dunia yang ada. Mereka yang menjalankan policy dengan penindasan dan mengira kekuasaannya akan kekal cepat atau lambat akan kalah. Tangisan anak Palestina di Gaza telah melukai hati ibu di Ankara.  Kemerdekaan Palestina bukan opsi tetapi kewajiban dan satu-satunya jalan. Insya Allah, kita akan melihat Palestina merdeka akhir bulan ini. Mari kita kibarkan bendera Palestina karena bendera itu akan menjadi tanda perdamaian dan keadilan. (Erdogan dalam pidato di depan liga Arab, Kairo)
Dengan tidak mengesampingkan #saveUI, mari kita juga peduli dengan masalah nasional dan internasional.  #Pray4UI #Pray4Indonesia #Pray4Palestine !

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

0 komentar:

Post a Comment