Madu adalah
cairan yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan berasa manis, dihasilkan
oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga. Jika Tawon madu sudah berada
dalam sarang nektar dikeluarkan dari kantung madu yang terdapat pada abdomen
dan dikunyah dikerjakan bersama tawon lain, jika nektar sudah halus ditempatkan
pada sel, jika sel sudah penuh akan ditutup dan terjadi fermentasi.
Rasa manis madu
disebapkan oleh unsur monosakarida, fruktosa, dan glukosa, dan memiliki rasa
manis yang hampir sama dengan gula.
Madu memiliki
ciri-ciri kimia yang menarik, dioleskan jika dipakai untuk pemanggangan. Madu
memiliki rasa yang berbeda dari pada gula dan pemanislainnya. Kebanyakan
mikroorganisme tidak bisa berkembang di dalam madu karena rendahnya aktivitas
air yang hanya 0.6.
Sejarah
penggunaan madu oleh manusia sudah cukup panjang. Dari dulu manusia menggunakan
madu untuk makanan dan minuman sebagai pemanis atau perasa. Aroma madu
bergantung pada sumber nektar yang diambil lebah.
Madu Dalam
Al-Quran dan Sunnah Rasul (Hadits)
"Dan Rabbmu
mewahyukan kepada lebah, ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon
kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari
tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan
(bagimu). ‘Dari perut lebah itu keluar
minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS An Nahl;
68-69)
Dalam kitab
Ath-thibb minal Kitab was Sunnah, Muwafiquddin Al Baghdadi mengatakan, “Nabi
Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam biasa minum madu setiap hari, yaitu madu
yang dicampur air. Beliau meminumnya di pagi hari ketika perut masih kosong”.
Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,” Hendaklah kalian menggunakan dua obat
yaitu madu dan Al Qur’an." (lihat Sunan Ibnu Majah, j.II, h.1142, hadist
no.3452, bab Madu)
Rasulullah
bersabda: “Jika ada kebaikan pada penyembuhan kalian, maka itu ada pada hijamah
atau minum madu atau sengatan api. Tetapi aku tidak menyukai dengan cara kay
(sundut dengan besi panas).” (Hadits shahih yang dikeluarkan oleh al-Bukhari
dan Muslim. Lihat Silsilah al-Ahadits Ash-Shahihah, hadits no. 245).
Berikut Khasiat Madu
1. Madu untuk Sumber energi
Pada masa lalu,
para atlet Romawi dan Yunani kuno meminum madu sebelum dan sesudah bertanding
sebagai obat untuk stamina dan pemulih energi. Hingga kini, dalam dunia
olahraga madu diberikan sebelum pertandingan dan sebagai pengganti karbohidrat
yang digunakan pada saat latihan.
2. Madu
Seefektif glukosa
Hasil riset
yang dikeluarkan sebuah jurnal kesehatan menyebutkan kadar glycemic index (GI
ukuran untuk mengukur dampak negatif makanan dalam gula darah) yang rendah pada
madu memperlambat penyerapan gula dalam darah sehingga lebih menyehatkan sistem
pencernaan dan menjamin ketersediaan karbohidrat selama berolahraga. Sementara
itu, Laboratorium Nutrisi di Universitas Mempish menyatakan bahwa madu seefektif
glukosa pengganti karbohidrat selama pemanasan.
3. Madu untuk
Penyembuh luka
Dalam dunia
pengobatan masyarakat Yunani dan Romawi memelopori penggunaan madu untuk
mengobati hidung tersumbat sementara itu bangsa mesir kuno menjadi pelopor
pemanfaatan madu untuk mengobati luka. Mereka membuat salep dari madu untuk
mengobati luka bakar dan luka akibat tusukan benda tajam.
4. Madu Sebagai
antibiotik
Setelah ribuan
tahun digunakan, khasiat madu sebagai obat luka terungkap secara ilmiah. Madu
bekerja sebagai antibiotik alami yang sangggup mengalahkan bakteri mematikan.
Madu sangat asam sehingga tidak cocok untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan
bakteri. Madu menghasilkan hidrogen peroksida yang merupakan anti septik luar
biasa. Proses osmosis di dalam madu membasmi bakteri kekentalan madu yang
sedikit mengandung air menghasilkan proses osmosis menyerap air dari bakteri
pada luka dan luka bakar, tak ubahnya spons menyerap air. Madu mengeringkan
bakteri sehingga bakteri sulit tumbuh.
5. Madu untuk
Membunuh kuman
Kandungan gizi
yang luar biasa antara lain asam amino bebas dalam madu mampu membantu
penyembuhan penyakit. Madu mengandung zat antibiotik yang berguna untuk
mengalahkan kuman patogen penyebab panyakit infeksi. Mengikuti bangsa mesir
kuno setelah menempuh kajian untuk menemukan fakta ilmiah, salep madu untuk
luka kini di produksi di Australia.
6. Madu untuk
Terapi
Bangsaa Mesir
dikenal paling piawai meramu obat dari bahan-bahan alami. Madu termasuk dalam
500 resep obat dari 900 resep yang diketahui. Pengobatan modern yang mengacu
pada terapi kuno penggunaan madu dari Mesir puas dengan hasilnya.
7. Madu untuk
Mengobati borok
RS Universitas
Wisconsin Medical School and Public Health misalnya, Menerapkan terapi madu
bagi borok yang diderita penderita diabetes. Uji coba terhadap seorang pasien
berusia 79 tahun berhasil menyembuhkan borok pada jari kakinya. Sang pasien
bahkan tidak jadi diamputasi berkat terapi madu tersebut.
8. Madu untuk
Antioksidan
Di Selandia
Baru, terapi madu berhasil menyembuhkan lecet pada punggung pasien yang terlalu
lama terbaring di ranjang rumah sakit. Di Uni Emirat Arab, terapi madu untuk
luka akibat herpes bibir dan alat kelamin mempercepat penyambuhan dan
mengurangi rasa sakit. Sementara itu untuk membuktikan peran madu sebagai
antioksidan peneliti di Universitas California membuktikan konsumsi madu mampu
meningkatkan antioksidan dalam darah. Uji coba pada tikus untuk mengkaji
kemampuan madu meningkatkan penyerapan kalsium memberikan hasil memuaskan.
Riset di Universitas Purdue itu menyimpulkan, konsumsi suplemen kalsium bersama
madu mampu meningkatkan penyerapan kalsium oleh tubuh.
9. Madu untuk
Awet muda
Mengapa Ibu
Suri Kerajaan Inggris dan Ratu Elizabeth berumur panjang? Bisa diyakini, madu
berperan besar dalam menjaga kesehatan sehingga membuat keduannya berumur
panjang. Bagi keluarga Kerajaan inggris, sarapan madu adalah kebiasaan setiap
hari mereka mengoleskan madu berkualitas tinggi pada roti. Manis alami madu
digunakan di Inggris hingga pertengahan abad ke-17. Kebiasaan tersebut sempat
berubah ketika gula yang dianggap lebih berkelas mulai di produksi. Namun
setelah gula semakin meluas pemakaiannya tak lagi terbatas pada kalangan atas,
keluarga kerajaan kembali mengkonsumsi madu. Itulah sebabnya kesehatan mereka
terjaga dengan baik.
a. Menyembuhkan
Penyakit Anemia (Kurang Darah)
b. Menyembuhkan
Pengakit InfeksiSaluran Pernafasan
c.
Menyernbuhksn Penyakit Paru-paru (TBC)
d. Madu
Bermanfaat untuk Otot Jantung
e. Menyembuhkan
Gangguan Urat Syaraf
f.
Menyernbuhkan Penyakit Lambung
g. Menyembuhkan
Penyakit Hati
h. Menyembuhkan
Penyakit Diare Ktritis dan Disentri
i. Menyembuhkan
Penyakit Diabetes
Banyak para
ilmuwan menyebutkan bahwa para pasien diabetes jika mengonsumsi madu akan
mengalami perubahan di dalam hati menjadi gula hewan/gula otot (glikogen).
Setelah itu, biasanya tubuh akan mendapatkan manfaat secara alami. Terdapat
perbedaan besar antara gula hewan/gula otot dengan gula anggur (glukosa).
Disebutkan bahwa gula buah (sukrosa) membentuk sebagian besar madu (45%).
Pada tahun
1953, para ilmuwan Jerman: Karneim dan kawan-kawannya menyatakanbahwa 50% gula
buah (sukrosa) di dalam tubuh akan berubah menjadi zat glikogen yang bermanfaat
bagi pasien diabetes. Kenyataan ini sampai kepada para ilmuwan Eropa, seperti
Hatsnison, Amoes, dan Toebys. Mereka menyebutkan bahwa madu obat adalah bahan
pembersih makanan dan minuman terbaik. Pemberian madu kepada pasien diabetes
sebanyak 20 gram saat berbuka puasa, 20 gram setelah waktu zhuhur, tanpa
perubahan apa pun pada pengobatan harian mereka, tidak akan meningkatkan kadar
gula darah. Madu yang digunakan harus alami, bukan sebaliknya.