Assalaamualaykum sobat :)
Semoga senantiasa dalam kondisi terbaiknya ya.
Alhamdulillah, kemarin MII telah menggelar acara Jazirah 2.2 untuk yang kedua kalinya.
Jazirah 2.2 kali ini bekerjasama dengan Rohis Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Fisika FMIPA UI
Gak nyangka loh, pesertanya banyaaaaaak banget.
suasana Ruag B 101 FMIPA UI |
kak Andy kerika sedang menyampaikan materi |
Nah, buat sobat yang kemarin gak bisa hadir atau gak sempet mendokumentasikan materi Jazirah yang super banget, gak usah khawatir, MII kasih nih notulensinya. Oiya, untuk hasil live tweetnya juga bisa dibaca disini --> http://t.co/mCWlv6pnSK
semoga bermanfaat ya :)
NOTULEN
JAZIRAH FISIKA
LD MUSHOLLA
‘IZZATUL ISLAM
2013
Hari : Rabu
Tanggal : 29 Mei 2013
Pukul : 16.00 s/d 17.47 WIB
Tempat : Ruang B.101 FMIPA UI
MC : Yanis
Moderator : Regi Kusuma Atmadja
Narasumber : Andy Octavian Latief
Peserta : siswa SMA dan Mahasiswa
Acara : Kajian islami dengan tema “Science
Sebuah Tanda Bagi Orang yang
Berakal” dengan agenda sebagai berikut:
1.
Pembukaan
2.
Perkenalan
narasumber
3.
Tilawah
4.
Kajian
5.
Sesi
tanya jawab
6.
Penutup
Hasil
Kajian
I.
Kajian
dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Mei 2013 dibuka oleh Yanis, kemudian
dilanjutkan dengan tilawatil Qur’an yang dibawakan oleh Asaduddin As Zanky.
Setelah itu, moderator memperkenalkan
narasumber, Andy Octavian Latief. Kajian dibuka pada pukul 16.00 WIB.
II.
Setelah
pengenalan narasumber, kajian dimulai pada pukul 16.00 WIB dengan ringkasan
materi sebagai berikut:
I. 1 Definisi
sains yakni sebagai suatu hal yang dapat diuji. Testabilitas sains terbagi
menjadi tiga, yakni observasi, verifikasi, dan falsifikasi.
a.
Observasi
langsung dan dapat dideteksi dengan pancaindera atau detector. Cara menguji
teori yang tidak dapat diobservasi untuk diuji secara langsung untuk sehingga
solusinya dengan...
b. Verifikasi suatu pernyataan. yakni ilmu yang tidak dapat dijangkau dengan misalnya ilmu tentang kosmologi. Selain itu, terdapat cara lain untuk menguji teori yakni dengan...
c. Falsifikasi.
b. Verifikasi suatu pernyataan. yakni ilmu yang tidak dapat dijangkau dengan misalnya ilmu tentang kosmologi. Selain itu, terdapat cara lain untuk menguji teori yakni dengan...
c. Falsifikasi.
I. 2
Timbalah
ilmu dari ahlinya: tidak sembarangan dalam memilih seseorang yang alim untuk
digurui (Syaikh Al-Baaaniy).
I. 3
Islam
itu ilmiah. Islam dibangun di atas dasar yang jelas dan ilmiah yang dapat diuji
kebenarannya. (Q.S At- Thuur:32-34 dan Al-Baqarah: 23). Islam itu ilmiah karena
telah terbukti melalui tiga kriteria testabilitas sains, misalnya Al-Qur’an
yang sangat terjamin keasliannya (falsifikasi).
Islam
memiliki patokan testabilitas yang jelas. Tantangan Allah kepada siapa pun yang
meragukan Al-Qur’an yang dapat dijawab kapan saja dan di mana saja. Sementara
itu, karya manusia dapat diimitasi seperti kasus Shakespeare yang mengimitasi
karya Row
I. 4
Perhatikan
bahwa Al-Qur’an ditulis dengan bahasa Arab klasik. Ia tersusun dari huruf
alphabet yang sama, atas kaidah nahw dan
sharf yang sama, dengan kosakata yang
sama. Menurunnya kualitas bahasa Arab menandakan semakin sulitnya Al-Qur’an
ditiru. (Q.S Asy-Syu’araa: 192-195)
I. 5
Beberapa
kelemahan sains:
·
Kemampuan
manusia untuk membuat karakterisasi alam semesta adalah terbatas.
·
Kecocokan
hasil eksperimen dengan hipotesis tidak serta merta membuktikan kebenaran
hipotesis tersebut.
·
Kebermanfaatan
produk dan teknologi hasil dari teori-teori sains tidak serta merta membuktikan
kebenaran dari teori-teori tersebut.
·
Dinamika
dan perkembangan sains bukanlah parameter keberhasilannya.
I. 6
Pondasi
dan landasan Islam jauh lebih kuat daripada pondasi dan landasan sains.
Dahulukan firman Allah subhanahu wata’ala
dan Hadits Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam. Ilmu manusia itu sangat terbatas, sedangkan ilmu Allah
tidak terbatas. Jangan berbicara agama tanpa ilmu, seperti ketika menafsirkan
ayat-ayat Al-Qur’an.
I. 7
Belajarlah
ilmu agama. Jangan hanya belajar ilmu dunia. Kita harus mendulang hikmah di
alam Allah subhanahu wata’ala.
I. 8
Kesimpulan:
Islam adalah agama yang ilmiah. Bukan berarti kita tidak boleh mempelajari
sains, namun kita tidak boleh men-Tuhan-kan akal.
III. Sesi Tanya jawab dibuka setelah
penyampaian materi selesai.
II.1
Siswa
SMA a : bagaimana cara
mendulang hikmah di alam-Nya?
Jawab : mempelajari firman
Allah subhanahu wata’ala sembari
mempelajari ilmu dunia.
II.2
Mahasiswi
Psikologi : bagaimana sikap kita dalam
menyikapi sains yang tidak 100%
benar?
Jawab : sains adalah ilmu yang
terbaik untuk menjelaskan material dan
fenomena
dunia saat ini, jadi tidak apa bila kita gunakan sebagai referensi ilmu dunia.
II.3
Siswa
SMA b : apakah sains itu selalu
benar sampai ditemukan kesalahannya?
Jawab : yang benar adalah
sains itu dianggap benar bukan selalu benar.
IV. Kajian Jazirah Fisika ditutup
pada pukul 17.47 WIB.
LD
Musholla Izzatul Islam
Depok,
29 Mei 2013
****
yak! sampai ketemu di Jazirah 2.2 berikutnya ya :)